Selama ini, cacingan sering dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang anak-anak. Padahal, kenyataannya orang dewasa juga bisa terkena cacingan. Meskipun gejalanya mungkin tidak sejelas pada anak, infeksi cacing pada orang dewasa tetap dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius jika tidak segera diobati. Bagaimana Orang Dewasa Bisa Terkena Cacingan? Cacingan terjadi ketika telur atau larva cacing masuk ke dalam tubuh manusia dan menetap di saluran pencernaan. Proses penularannya umumnya melalui: Makanan dan minuman yang terkontaminasi Kebersihan tangan yang buruk Kontak dengan tanah yang terkontaminasi Kurangnya sanitasi lingkungan Jenis Cacing yang Bisa Menginfeksi Orang Dewasa Beberapa jenis cacing yang umum menyerang orang dewasa antara lain: Cacing gelang (Ascaris lumbricoides) Cacing kremi (Enterobius vermicularis) Cacing tambang (Ancylostoma duodenale atau Necator americanus) Cacing pita (Taenia sp.) Gejala Cacingan pada Orang Dewasa Gejala cacingan pada orang dewasa sering tidak terlalu jelas, namun bisa meliputi: Nafsu makan menurun atau justru meningkat Perut terasa tidak nyaman atau nyeri Berat badan menurun tanpa sebab jelas Rasa lemas dan mudah lelah Gatal di area anus Anemia (kurang darah) Gangguan tidur atau sulit berkonsentrasi Jika gejala-gejala ini muncul terus-menerus, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dampak Cacingan pada Orang Dewasa Infeksi cacing yang dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan: Gangguan penyerapan nutrisi, sehingga tubuh kekurangan vitamin dan mineral penting. Anemia kronis, terutama akibat cacing tambang. Penurunan daya tahan tubuh, membuat tubuh lebih mudah terserang penyakit lain. Penurunan produktivitas kerja karena tubuh sering lemas dan tidak bertenaga. Cara Mencegah Cacingan pada Orang Dewasa Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan: Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah dari toilet. Cuci bersih bahan makanan terutama sayur dan buah sebelum dikonsumsi. Masak makanan hingga matang sempurna. Gunakan alas kaki saat beraktivitas di luar ruangan. Jaga kebersihan lingkungan dan hindari buang air besar sembarangan. Minum obat cacing secara berkala (setiap 6–12 bulan) sesuai anjuran dokter atau petugas kesehatan. Kesimpulan Meski lebih sering terjadi pada anak-anak, orang dewasa tetap berisiko mengalami cacingan jika tidak menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Infeksi cacing tidak hanya mengganggu pencernaan, tetapi juga dapat menurunkan stamina dan kualitas hidup. Dengan menerapkan pola hidup bersih, konsumsi makanan sehat, dan pemberian obat cacing secara rutin, cacingan pada orang dewasa bisa dicegah dan diatasi dengan efektif. Referensi https://www.halodoc.com/artikel/catat-ini-ciri-ciri-cacingan-pada-orang-dewasa
Telur cacing dapat menempel pada sayur, buah, atau air yang tidak bersih. Jika tidak dicuci dan dimasak dengan benar, telur tersebut bisa tertelan.
Tidak mencuci tangan setelah dari toilet atau sebelum makan meningkatkan risiko tertelannya telur cacing.
Beberapa jenis cacing, seperti cacing tambang, dapat menembus kulit saat seseorang berjalan tanpa alas kaki di tanah yang terkontaminasi.
Lingkungan yang kotor dan kebiasaan buang air besar sembarangan memperbesar peluang penyebaran telur cacing di tanah atau air.
Dapat menyebabkan perut kembung, nyeri, dan gangguan pencernaan.
Menyebabkan rasa gatal di sekitar anus, terutama malam hari.
Dapat menyebabkan anemia karena menghisap darah di dinding usus.
Dapat tumbuh sangat panjang di dalam usus dan menyebabkan penurunan berat badan yang drastis.