Terapi frekuensi rendah telah banyak digunakan dalam dunia medis, fisioterapi, dan bahkan wellness untuk mengurangi nyeri, mempercepat pemulihan jaringan, dan menstimulasi sistem saraf serta otot. Agar hasil terapi optimal dan aman, penting untuk mengetahui cara menggunakan instrumen frekuensi rendah dengan benar. Jenis Instrumen Frekuensi Rendah yang Umum Digunakan Sebelum memahami cara penggunaan, kenali beberapa jenis instrumen frekuensi rendah berikut: TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) IFT (Interferential Therapy) PEMF (Pulsed Electromagnetic Field) Microcurrent Therapy Vibroacoustic Therapy LIPUS (Low-Intensity Pulsed Ultrasound) Langkah Umum Menggunakan Instrumen Terapi Frekuensi Rendah Meskipun tiap alat punya karakteristik tersendiri, berikut adalah prosedur umum dalam penggunaannya: 1. Persiapan Alat dan Area Tubuh Bersihkan kulit di area yang akan diterapi menggunakan tisu basah atau alkohol swab untuk menghindari hambatan listrik. Pastikan alat dalam kondisi baik dan baterai cukup atau kabel terpasang dengan benar. 2. Pemasangan Elektroda atau Aplikasi Sensor Tempelkan elektroda (pada TENS/IFT) atau sensor pad (pada PEMF atau microcurrent) di atas atau sekitar area nyeri. Hindari menempatkan elektroda: Di dekat jantung (khususnya untuk pasien dengan alat pacu jantung) Di atas luka terbuka atau kulit yang iritasi Di area leher depan (karotis) Di kepala (kecuali alat memang dirancang khusus untuk itu) 3. Pengaturan Parameter Terapi Frekuensi biasanya antara 1–150 Hz tergantung jenis terapi. 2–10 Hz ? Rangsangan endorfin (efek jangka panjang) 50–100 Hz ? Efek gate control (pereda nyeri cepat) Intensitas sesuaikan dengan kenyamanan pasien. Terasa kesemutan ringan tapi tidak menyakitkan. Durasi biasanya 15–30 menit per sesi, 1–2 kali sehari tergantung kondisi. 4. Pelaksanaan Terapi Setelah parameter disesuaikan, mulai terapi. Pantau respons tubuh: Jika terasa panas, sakit, atau tidak nyaman hentikan segera. Jika pasien merasa relaks dan nyaman lanjutkan terapi sesuai durasi yang ditentukan. 5. Setelah Terapi Matikan alat sebelum melepas elektroda. Bersihkan elektroda dengan kain lembap. Simpan alat di tempat kering dan aman. Tips Keamanan dan Peringatan Jangan gunakan alat frekuensi rendah tanpa saran profesional jika: Anda memakai alat pacu jantung Sedang hamil Memiliki epilepsi atau gangguan saraf tertentu Konsultasikan terlebih dahulu jika digunakan untuk anak-anak atau lansia Jangan gunakan pada kulit yang sedang mengalami infeksi atau luka terbuka Kesimpulan Penggunaan alat terapi frekuensi rendah memerlukan pemahaman yang tepat agar memberikan manfaat maksimal dan menghindari risiko. Dengan mengikuti prosedur standar, memperhatikan batasan medis, dan memilih alat yang sesuai dengan tujuan terapi, instrumen ini dapat menjadi solusi efektif dan non-invasif dalam penanganan berbagai masalah kesehatan.
