Pernah merasa tulisan di buku atau layar ponsel terlihat kabur saat dibaca dari jarak dekat, tapi jelas saat dijauhkan? Bisa jadi itu tanda kamu membutuhkan kacamata plus. Namun, sebelum buru-buru ke optik, kamu sebenarnya bisa melakukan pemeriksaan sederhana di rumah untuk mengetahui apakah matamu menunjukkan gejala rabun dekat (hipermetropi). Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini! 1. Apa Itu Kacamata Plus dan Fungsinya Kacamata plus digunakan oleh orang yang rabun dekat (hipermetropi). Kondisi ini membuat mata kesulitan memfokuskan objek yang dekat, tetapi masih bisa melihat benda jauh dengan jelas. Lensa kacamata plus memiliki bentuk cembung (konveks), yang berfungsi memusatkan cahaya agar jatuh tepat di retina, sehingga pandangan menjadi lebih fokus. Rabun dekat bisa dialami oleh siapa saja, terutama: Orang berusia di atas 40 tahun (karena elastisitas lensa mata menurun). Anak muda yang sering bekerja dengan komputer atau membaca dalam waktu lama. 2. Tanda-Tanda Kamu Mungkin Butuh Kacamata Plus Sebelum melakukan tes, perhatikan beberapa gejala umum berikut ini: Jika kamu merasakan dua atau lebih dari gejala di atas, kemungkinan kamu mengalami hipermetropi ringan hingga sedang. 3. Cara Mengecek Sendiri di Rumah Berikut beberapa tes sederhana yang bisa kamu coba: Ambil buku atau ponsel dan pegang pada jarak sekitar 30 cm dari mata. Baca tulisan dengan pencahayaan cukup. Jika huruf tampak kabur dan baru terlihat jelas ketika dijauhkan, itu tanda kamu mungkin rabun dekat. Coba bandingkan dengan membaca tulisan di papan jauh jika tulisan jauh terlihat jelas, kemungkinan besar kamu membutuhkan kacamata plus. Tutup salah satu mata dengan tangan. Baca teks kecil di dekatmu. Lakukan hal yang sama dengan mata lainnya. Jika salah satu mata tampak lebih kabur dari yang lain, bisa jadi salah satu mengalami gangguan rabun dekat lebih parah. Pegang jari telunjuk di depan wajah sekitar 20 cm. Fokuskan pandangan pada jari selama 3 detik, lalu pindahkan pandangan ke benda jauh. Ulangi beberapa kali. 4. Faktor yang Meningkatkan Risiko Rabun Dekat Beberapa hal yang bisa memperbesar kemungkinan kamu membutuhkan kacamata plus, antara lain: Faktor usia (terutama di atas 40 tahun). Genetik, jika orang tua juga memakai kacamata plus. Terlalu lama menatap layar atau membaca tanpa istirahat. Pencahayaan yang buruk saat bekerja. 5. Kapan Harus ke Dokter Mata atau Optik Tes di atas hanya bersifat indikasi awal. Untuk memastikan, kamu perlu pemeriksaan profesional di optik atau dokter mata. Melalui pemeriksaan refraksi mata, dokter dapat mengukur tingkat hipermetropi dan menentukan ukuran dioptri (+) yang tepat untuk kacamata kamu. 6. Tips Merawat Kesehatan Mata agar Tidak Cepat Lelah Gunakan aturan 20-20-20: setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan ke benda sejauh 20 kaki (6 meter) selama 20 detik. Pastikan pencahayaan cukup saat membaca atau bekerja. Konsumsi makanan kaya vitamin A, C, dan E untuk kesehatan mata. Hindari kebiasaan mengucek mata. Periksa mata secara rutin minimal setahun sekali. Kesimpulan Mengetahui apakah kamu butuh kacamata plus bisa dilakukan dengan tes sederhana di rumah, seperti membaca tulisan dekat atau menguji fokus mata. Namun, hasil paling akurat hanya bisa diperoleh melalui pemeriksaan mata profesional.
1. Pandangan kabur saat membaca atau melihat benda dekat.
2. Sering memegang buku, ponsel, atau menu restoran agak jauh dari mata.
3. Mata cepat lelah atau terasa pegal setelah membaca.
4. Sakit kepala setelah bekerja di depan layar.
5. Sulit fokus saat melakukan pekerjaan jarak dekat.Tes 1: Baca Tulisan Dekat dan Jauh
Tes 2 Gunakan Satu Mata
Tes 3 Tes Fokus Cepat
Jika matamu sulit fokus kembali ke jari setelah melihat jauh, ini pertanda otot fokus mata melemah gejala umum hipermetropi.
