Pernahkah kalian mengalami luka? Baik yang kecil maupun yang besar. Ada kalanya dalam penyembuhan luka itu diperlukan adnya penjahitan. Luka yang terjadi kurang dari 8 jam dapat dijahit secara asepsis. Sedankan luka yang lebih dari 8 jam biasanya telah terjadi kontaminasi, sehingga harus dilakukan perawatan terbuka (tidak dijahit). Luka semacam itu dapat sembuh secara sekunder. Jika tidak terjadi infeksi maka dapat dilakukan penjahitan primer tertunda setelah beberapa hari perawatan.
Klasifikasi benang dalam penjahitan dapat dibagi menjadi :
1. Menurut jenis material menjadi
- Absorbable
Benang absorbable adalah jenis benang yang dapat dicerna oleh enzim atau dapat dihidrolisis oleh tubuh. Benang absorbable materialnya dibuat dari jaringan collagen mamalia sehat atau dari sintetik polimer. Contoh benang jenis ini adalah catgut yang terbuat dari usus kucing, domba. Pada umumnya, benang absorbable memiliki waktu 70-90 hari untuk diserap tubuh. Keuntungan menggunakan benang cat gut dalam operasi adalah diserap tubuh, cepat menutup luka, dan dapat digunakan untuk jahitan terputus, dan merupakan bahan pilihan.
- Non-Absorbable.
Benang non-absorbable adalah jenis benang yang tidak dapat dicerna oleh enzim maupun dihidrolisis oleh tubuh. Benang ini dibuat dari material yang tahan terhadap enzim penyerapan dan tetap berada dalam tubuh atau jaringan tanpa reaksi penolakan selama bertahun–tahun. Contoh benang jenis ini adalah nylon, polypropylene, braided polyester, dan polybutester. Kelebihannya adalah dapat memegang jaringan secara permanen, sedangkan kekurangannya benang akan menjadi benda asing yang tertinggal didalam tubuh dan kemungkinan akan menjadi fistel. Pada benang jenis ini dalam praktek biasanya harus diambil saat lukanya telah sembuh.
2. Berdasarkan jumlah benang diklasifikasikan menjadi
- Monofilament
Monofilamen yaitu benang yang terbuat dari satu lembar benang dan tidak dapat menyerap cairan. Kelebihan dari jenis benang ini adalah permukaan benang rata dan halus, tidak memungkinkan terjadinya nodus infeksi dan tidak menjadi tempat tumbuhnya mikroba. Kelemahannya adalah memerlukan penanganan simpul yang khusus karena relatif cukup kaku dan tidak sekuat multifilament. Contoh benang monofilamen adalah Catgut, PDS, dan Prolene.
- Multifilament
Multifilamen, yaitu benang yang terbuat dari beberapa filament atau lembar bahan benang yang dipilih menjadi satu. Kelebihan jenis benang ini adalah benang lebih kuat dari monofilament, lembut dan teratur serta mudah digunakan. Kelemahannya adalah karena ada rongga maka dapat menjadi tempat menempelnya mikroba dan sedikit tersendat pada saat melalui jaringan. Contoh benang multifilamen adalah Vicryl, Silk, dan Ethibond.
3. Berdasarkan materi atau bahan benang, dapat dibagi menjadi
- Bahan alami, bahan alami terdiri dari bahan alami diresap maupun bahan alami tidak diserap. Ada juga yang terbuat dari logam sehingga mempunyai tensil strength yang sangat kuat.
- Bahan sintetis, bahan sintetis adalah bahan buatan, terdiri dari bahan sintesis dapat diserap dan bahan sintesis tidak dapat diserap.
4. Berdasarkan Ukuran Benang
Benang bedah tersedia dalam berbagai ukuran tergantung tensile strength-nya. Benang jahit operasi yang lebih tebal biasanya dapat digunakan untuk penjahitan pada lapisan mukosa yang lebih dalam dan untuk mengikat pembuluh darah. Sedangkan benang yang lebih tipis biasa digunakan untuk menutup jaringan yang tipis seperti konjungtiva dan insisi yang dilakukan pada wajah.
Itulah beberapa jenis benang yang digunakan dalam operasi, semoga bermanfaat.