628218425629
keiko.alkes@gmail.com
Penjualan dan Sewa Alat Kesehatan

Blog

Gambar Artikel
Kesehatan

MENGENAL JENIS-JENIS ELEKTRODA MEDIS EKG, EEG, EMG, DAN LAINNYA

2025-10-13

Dalam dunia medis modern, elektroda menjadi alat penting yang digunakan untuk mendeteksi dan merekam aktivitas listrik yang terjadi di dalam tubuh manusia. Meskipun ukurannya kecil, peran elektroda sangat besar dalam membantu diagnosis berbagai kondisi kesehatan, mulai dari gangguan jantung hingga gangguan neurologis. Artikel ini akan mengulas jenis-jenis elektroda medis yang paling umum digunakan, yaitu EKG, EEG, EMG, dan lainnya.

Apa Itu Elektroda Medis?

Elektroda medis adalah perangkat sensorik yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal listrik biologis dari tubuh. Sinyal tersebut kemudian diteruskan ke perangkat perekam atau pemroses sinyal, seperti monitor EKG atau alat EEG. Elektroda bisa berbentuk permukaan (surface electrode) yang ditempelkan di kulit, atau elektroda invasif yang ditanam di dalam tubuh, tergantung pada aplikasi klinisnya.

Jenis-Jenis Elektroda Medis

1. Elektroda EKG (Elektrokardiogram)

Fungsi:
Mengukur aktivitas listrik jantung untuk mendeteksi irama, kecepatan, dan pola detak jantung.

Aplikasi Klinis:

  • Diagnosis aritmia

  • Deteksi serangan jantung

  • Pemantauan jantung dalam perawatan intensif (ICU)

Bentuk Umum:
Elektroda perekat berbentuk bulat atau persegi yang ditempelkan di dada, lengan, dan kaki.

2. Elektroda EEG (Elektroensefalogram)

Fungsi:
Mendeteksi aktivitas listrik di otak, mencerminkan pola gelombang otak.

Aplikasi Klinis:

  • Diagnosis epilepsi

  • Gangguan tidur

  • Evaluasi fungsi otak pada pasien koma

Bentuk Umum:
Elektroda kecil yang ditempatkan di kulit kepala, biasanya menggunakan cap EEG untuk mempermudah penempatan.

3. Elektroda EMG (Elektromiogram)

Fungsi:
Merekam aktivitas listrik pada otot dan saraf motorik.

Aplikasi Klinis:

  • Deteksi kelainan neuromuskular

  • Evaluasi kerusakan saraf atau otot

  • Diagnosis sindrom carpal tunnel, neuropati, dll.

Bentuk Umum:
Elektroda permukaan atau jarum (needle electrode) yang ditusukkan langsung ke otot.

4. Elektroda TENS dan Stimulator Saraf

Fungsi:
Mengalirkan arus listrik rendah untuk merangsang saraf atau mengurangi nyeri.

Aplikasi Klinis:

  • Terapi nyeri kronis

  • Rehabilitasi otot

  • Stimulasi saraf untuk mobilisasi pasien pasca stroke

Bentuk Umum:
Elektroda perekat datar yang ditempelkan di permukaan kulit dekat area nyeri atau saraf target.

5. Elektroda Defibrilasi

Fungsi:
Menyalurkan arus listrik tinggi ke jantung untuk mengembalikan irama jantung yang tidak normal (misalnya fibrilasi ventrikel).

Aplikasi Klinis:

  • Resusitasi jantung (CPR)

  • Prosedur defibrilasi atau kardioversi

Bentuk Umum:
Elektroda besar berbentuk pad (pada AED/defibrillator otomatis) atau paddle manual.

6. Elektroda Invasif (Implan dan Intrakranial)

Fungsi:
Digunakan untuk aplikasi neurologis lanjutan atau pemantauan internal.

Aplikasi Klinis:

  • Monitoring kejang dalam kasus epilepsi refrakter

  • Stimulasi otak dalam terapi Parkinson (DBS – Deep Brain Stimulation)

  • Electrocorticography (ECoG)

Bentuk Umum:
Elektroda berbasis kawat tipis atau strip yang ditanam di dalam otak atau jaringan tubuh lainnya.

Material Umum Elektroda

Elektroda medis biasanya terbuat dari bahan konduktif seperti:

  • Perak/Silver-Silver Chloride (Ag/AgCl) paling umum digunakan

  • Emas dan Platina untuk aplikasi neurologis atau implan

  • Karbon Konduktif untuk penggunaan sekali pakai

Material ini dipilih berdasarkan sensitivitas, kestabilan, dan kompatibilitas dengan jaringan tubuh.

Kesimpulan

Elektroda medis adalah alat vital dalam praktik kedokteran modern. Dengan berbagai jenis dan fungsi spesifiknya, elektroda memungkinkan pemantauan sistem biologis secara real-time tanpa prosedur invasif yang berat. Seiring kemajuan teknologi, elektroda kini semakin kecil, fleksibel, dan terintegrasi dengan perangkat digital, membuka peluang baru dalam diagnostik dan terapi medis yang lebih efisien dan personal.