Dalam dunia medis modern, elektroda menjadi alat penting yang digunakan untuk mendeteksi dan merekam aktivitas listrik yang terjadi di dalam tubuh manusia. Meskipun ukurannya kecil, peran elektroda sangat besar dalam membantu diagnosis berbagai kondisi kesehatan, mulai dari gangguan jantung hingga gangguan neurologis. Artikel ini akan mengulas jenis-jenis elektroda medis yang paling umum digunakan, yaitu EKG, EEG, EMG, dan lainnya. Apa Itu Elektroda Medis? Elektroda medis adalah perangkat sensorik yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal listrik biologis dari tubuh. Sinyal tersebut kemudian diteruskan ke perangkat perekam atau pemroses sinyal, seperti monitor EKG atau alat EEG. Elektroda bisa berbentuk permukaan (surface electrode) yang ditempelkan di kulit, atau elektroda invasif yang ditanam di dalam tubuh, tergantung pada aplikasi klinisnya. Jenis-Jenis Elektroda Medis Fungsi: Aplikasi Klinis: Diagnosis aritmia Deteksi serangan jantung Pemantauan jantung dalam perawatan intensif (ICU) Bentuk Umum: 2. Elektroda EEG (Elektroensefalogram) Fungsi: Aplikasi Klinis: Diagnosis epilepsi Gangguan tidur Evaluasi fungsi otak pada pasien koma Bentuk Umum: 3. Elektroda EMG (Elektromiogram) Fungsi: Aplikasi Klinis: Deteksi kelainan neuromuskular Evaluasi kerusakan saraf atau otot Diagnosis sindrom carpal tunnel, neuropati, dll. Bentuk Umum: 4. Elektroda TENS dan Stimulator Saraf Fungsi: Aplikasi Klinis: Terapi nyeri kronis Rehabilitasi otot Stimulasi saraf untuk mobilisasi pasien pasca stroke Bentuk Umum: 5. Elektroda Defibrilasi Fungsi: Aplikasi Klinis: Resusitasi jantung (CPR) Prosedur defibrilasi atau kardioversi Bentuk Umum: 6. Elektroda Invasif (Implan dan Intrakranial) Fungsi: Aplikasi Klinis: Monitoring kejang dalam kasus epilepsi refrakter Stimulasi otak dalam terapi Parkinson (DBS – Deep Brain Stimulation) Electrocorticography (ECoG) Bentuk Umum: Material Umum Elektroda Elektroda medis biasanya terbuat dari bahan konduktif seperti: Perak/Silver-Silver Chloride (Ag/AgCl) paling umum digunakan Emas dan Platina untuk aplikasi neurologis atau implan Karbon Konduktif untuk penggunaan sekali pakai Material ini dipilih berdasarkan sensitivitas, kestabilan, dan kompatibilitas dengan jaringan tubuh. Kesimpulan Elektroda medis adalah alat vital dalam praktik kedokteran modern. Dengan berbagai jenis dan fungsi spesifiknya, elektroda memungkinkan pemantauan sistem biologis secara real-time tanpa prosedur invasif yang berat. Seiring kemajuan teknologi, elektroda kini semakin kecil, fleksibel, dan terintegrasi dengan perangkat digital, membuka peluang baru dalam diagnostik dan terapi medis yang lebih efisien dan personal.1. Elektroda EKG (Elektrokardiogram)
Mengukur aktivitas listrik jantung untuk mendeteksi irama, kecepatan, dan pola detak jantung.
Elektroda perekat berbentuk bulat atau persegi yang ditempelkan di dada, lengan, dan kaki.
Mendeteksi aktivitas listrik di otak, mencerminkan pola gelombang otak.
Elektroda kecil yang ditempatkan di kulit kepala, biasanya menggunakan cap EEG untuk mempermudah penempatan.
Merekam aktivitas listrik pada otot dan saraf motorik.
Elektroda permukaan atau jarum (needle electrode) yang ditusukkan langsung ke otot.
Mengalirkan arus listrik rendah untuk merangsang saraf atau mengurangi nyeri.
Elektroda perekat datar yang ditempelkan di permukaan kulit dekat area nyeri atau saraf target.
Menyalurkan arus listrik tinggi ke jantung untuk mengembalikan irama jantung yang tidak normal (misalnya fibrilasi ventrikel).
Elektroda besar berbentuk pad (pada AED/defibrillator otomatis) atau paddle manual.
Digunakan untuk aplikasi neurologis lanjutan atau pemantauan internal.
Elektroda berbasis kawat tipis atau strip yang ditanam di dalam otak atau jaringan tubuh lainnya.
