628218425629
keiko.alkes@gmail.com
Penjualan dan Sewa Alat Kesehatan

Blog

Gambar Artikel
Kesehatan

Penggunaan Cairan Infus

2024-11-25

Infus adalah metode pemberian obat atau cairan yang dilakukan langsung melalui pembuluh darah. Dosis pemberiannya bisa bertujuan sebagai resusitasi cairan (proses penggantian cairan tubuh saat seseorang berada dalam kondisi kritis dan kehilangan banyak cairan).

Metode ini diberikan pada pasien yang mengalami kekurangan elektrolit dan cairan tubuh akibat dehidrasi. Infus juga diberikan pada pasien yang tidak bisa makan dan minum serta asupan nutrisi yang tak terpenuhi.

Tak semua penyakit membutuhkan infus. Metode ini hanya dibutuhkan pada pasien dengan kondisi darurat yang mengharuskan obat masuk ke dalam tubuhnya secara cepat. Beberapa kondisi tersebut termasuk serangan jantung, keracunan atau stroke.

Beberapa kondisi yang disebutkan sebelumnya tidak memungkinkan minum obat lewat mulut, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk diserap ke aliran darah. Ini bisa menyebabkan perburukan penyakit yang dialami.

Infus juga dibutuhkan ketika pasien mengalami muntah-muntah dan diare hingga kehilangan banyak cairan tubuhnya. Dengan infus, proses pergantian elektrolit dan cairan menjadi lebih cepat.

Adapun kondisi yang membutuhkan pemberian infus, antara lain adalah dehidrasi parah, keracunan makanan, stroke, serangan jantung, gangguan sistem imun, infeksi, pemberian obat kemoterapi dan peradangan kronis.

Tujuan pemberian infus dibedakan berdasarkan cairan yang diberikan. Adapun, dua jenis cairan tersebut, meliputi:

1. Cairan Kristaloid

Jenis cairan ini mengandung natrium klorida, natrium glukonat, natrium asetat, kalium klorida, magnesium klorida dan glukosa. Umumnya diberikan untuk menjaga keseimbangan elektrolit, menghidrasi tubuh, mengembalikan pH dan sebagai resusitasi cairan.

Tiga jenis yang termasuk ke dalam cairan kristaloid, yaitu:

  • Cairan saline. Di dalamnya mengandung natrium dan clorida sebanyak 0.9 persen.
  • Ringer laktat. Di dalamnya mengandung kalium, kalsium, laktat, natrium, air dan clorida.
  • Dextrose. Di dalamnya mengandung gula sederhana guna meningkatkan kadar gula darah pada pasien hipoglikemia (gula darah rendah).

2. Cairan Koloid

Cairan ini memiliki kandungan molekul lebih berat ketimbang kristaloid. Cairan koloid diberikan pada pasien yang mengidap sakit kritis, operasi berat dan sebagai resusitasi cairan.

Tiga jenis yang termasuk ke dalam cairan koloid, yaitu:

  • Gelatin. Di dalamnya mengandung protein hewani guna mencegah berkurangnya volume darah pada tubuh.
  • Albumin. Di dalamnya mengandung albumin guna menggantikan kadar yang hilang akibat operasi, luka berat atau sepsis.
  • Dekstran. Di dalamnya mengandung polimer glukosa guna meningkatkan proses pemulihan pasien yang kehilangan banyak darah.

Itulah beberapa tujuan penggunaan cairan infus. Untuk pembelian cairan infus jangan lupa mengunjungi www.keikoalkes.com