Dalam dunia medis, terutama dalam rehabilitasi ortopedi dan neurologi, AFO atau Ankle-Foot Orthosis adalah alat bantu gerak yang umum digunakan untuk membantu pasien berjalan lebih stabil dan aman. Namun, masih banyak yang belum mengetahui siapa saja yang membutuhkan AFO dan bagaimana alat ini bekerja. Siapa yang Membutuhkan AFO? AFO biasanya direkomendasikan oleh dokter spesialis ortopedi, rehabilitasi medik, atau fisioterapis bagi pasien dengan gangguan pada otot, saraf, atau struktur tulang yang memengaruhi cara berjalan. Beberapa kondisi umum yang memerlukan AFO antara lain: Salah satu alasan paling umum penggunaan AFO. Foot drop adalah kondisi di mana seseorang kesulitan mengangkat bagian depan kaki saat berjalan. Ini bisa disebabkan oleh kerusakan saraf (seperti saraf peroneal), stroke, atau cedera tulang belakang. Pasien pasca-stroke sering mengalami kelemahan otot pada satu sisi tubuh. AFO membantu menjaga stabilitas kaki yang lemah dan mencegah terjatuh saat berjalan. Anak-anak atau orang dewasa dengan cerebral palsy sering menggunakan AFO untuk meningkatkan kontrol motorik, postur, dan keseimbangan saat berjalan. Penderita MS bisa mengalami kelemahan otot atau spasme otot. AFO membantu mengurangi kelelahan dan meningkatkan efisiensi berjalan. Pasien dengan cedera sistem saraf pusat dapat mengalami gangguan berjalan. AFO membantu memberikan dukungan struktural. AFO digunakan untuk memperlambat deformitas kaki dan mempertahankan kemampuan berjalan selama mungkin. Apa Manfaat AFO? Menggunakan AFO secara tepat bisa memberikan banyak manfaat bagi pasien, antara lain: Meningkatkan kestabilan dan keseimbangan Mencegah kaki terseret saat berjalan (dragging) Mengurangi risiko jatuh Meningkatkan kepercayaan diri saat bergerak Membantu memperbaiki postur dan pola berjalan (gait) Panduan Singkat untuk Keluarga Jika anggota keluarga Anda direkomendasikan untuk menggunakan AFO, berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan: Pastikan AFO sesuai ukuran dan nyaman dipakai. Ikuti petunjuk penggunaan dari dokter atau terapis. Awasi penggunaan sehari-hari, terutama pada anak atau lansia. Rutin periksa apakah ada luka atau iritasi di kulit akibat AFO. Lakukan evaluasi berkala dengan fisioterapis. Kesimpulan AFO bukan sekadar alat bantu, melainkan bagian penting dari proses rehabilitasi yang mendukung kemandirian dan mobilitas pasien. Dengan pemahaman yang tepat, pasien dan keluarga dapat lebih siap dalam menggunakan AFO secara optimal dan aman.1. Foot Drop (Kaki Jatuh)
2. Stroke (Penyakit Stroke)
3. Cerebral Palsy (CP)
4. Multiple Sclerosis (MS)
5. Cedera Tulang Belakang atau Otak
6. Distrofi Otot (Muscular Dystrophy)
