Korset bahu adalah alat bantu yang dirancang untuk menopang postur tubuh, terutama di area bahu dan punggung atas. Alat ini sangat bermanfaat bagi mereka yang mengalami postur bungkuk, nyeri punggung, atau sedang dalam masa pemulihan cedera. Namun, meskipun fungsinya besar, banyak pengguna yang merasa tidak nyaman saat memakai korset bahu atau tidak mendapatkan manfaat maksimal karena cara pemakaian yang kurang tepat. Nah, agar korset bahu bisa bekerja secara optimal dan tetap nyaman, berikut beberapa tips penting yang wajib kamu tahu. 1. Pilih Korset Bahu yang Sesuai dengan Ukuran Tubuh Salah satu faktor kenyamanan utama adalah ukuran. Jangan memaksakan korset yang terlalu sempit atau terlalu longgar, karena bisa menyebabkan: Rasa sakit di bahu Peredaran darah terganggu Tidak ada efek korektif Tips memilih ukuran: Ukur lingkar dada dan bahu sebelum membeli Baca panduan ukuran dari produsen Jika memungkinkan, coba langsung atau beli dari toko dengan kebijakan retur 2. Kenakan dalam Durasi yang Tepat Terlalu lama memakai korset bahu justru bisa berdampak negatif, seperti melemahnya otot karena tidak aktif bekerja menopang tubuh. Durasi pemakaian yang disarankan: Awal penggunaan 30 menit hingga 1 jam per hari Secara bertahap bisa ditingkatkan hingga 2–3 jam per hari Hindari pemakaian lebih dari 4 jam terus-menerus Gunakan saat kamu paling membutuhkan koreksi postur, seperti saat bekerja di depan komputer, belajar, atau berdiri lama. 3. Jangan Gunakan Saat Tidur Tidur dengan korset bahu bisa mengganggu kenyamanan, postur alami tubuh saat istirahat, dan bahkan menyebabkan tekanan berlebih pada otot dan sendi. Kecuali atas anjuran dokter, hindari penggunaan saat tidur, terutama semalaman. 4. Gunakan di Atas Baju Tipis Untuk menghindari iritasi kulit atau rasa gatal akibat gesekan langsung, kenakan korset bahu di atas kaos tipis berbahan katun. Ini juga membantu menyerap keringat dan menjaga kebersihan alat. 5. Atur Kekencangan dengan Benar Korset bahu biasanya dilengkapi dengan tali atau perekat yang bisa disesuaikan. Jangan terlalu longgar hingga tidak memberikan dukungan, tapi juga jangan terlalu kencang sampai membuat sesak. Cara mengetahui kekencangan ideal: Bahu terasa ditarik ringan ke belakang Tidak mengganggu pernapasan Tidak menyebabkan sakit atau mati rasa 6. Kombinasikan dengan Latihan Korektif Korset hanyalah alat bantu. Untuk hasil jangka panjang, sebaiknya dibarengi dengan: Latihan peregangan (stretching) bahu dan punggung Latihan penguatan otot inti (core) Postur duduk yang benar saat bekerja Gabungan antara korset dan latihan fisik akan lebih efektif dalam membentuk postur tubuh yang baik dan permanen. 7. Perhatikan Waktu & Kebutuhan Pribadi Setiap orang memiliki kebutuhan berbeda. Misalnya: Pekerja kantoran bisa menggunakan saat bekerja Pelajar memakainya saat belajar Pasien pemulihan cedera harus mengikuti panduan dokter Sesuaikan waktu dan frekuensi penggunaan dengan aktivitas sehari-hari agar tidak mengganggu produktivitas. 8. Jaga Kebersihan Korset Gunakan korset bahu dengan rutin, tapi jangan lupakan kebersihannya. Keringat, debu, dan sel kulit mati bisa menumpuk di permukaan korset dan menyebabkan: Bau tidak sedap Iritasi kulit Penurunan kualitas bahan Cara membersihkan: Cuci manual dengan air dingin dan sabun lembut Jangan gunakan pemutih atau mesin cuci Keringkan di tempat teduh Kesimpulan Menggunakan korset bahu bisa menjadi solusi efektif untuk memperbaiki postur dan meredakan nyeri punggung, asalkan digunakan dengan cara yang tepat. Mulai dari pemilihan ukuran, durasi pemakaian, hingga kombinasi dengan latihan fisik semuanya berperan penting untuk hasil maksimal.
